Di cerita hari ke-tujuh, saya sempat menyinggung tentang riba. Kami memang masih ada di putaran riba, menyangkut pembayaran mobil. Ini menjadi hal yang sangat mengkhawatirkan kami. Sangat terasa, gaji yang dihasilkan tiap bulan kurang berkah. Kadang habis tidak bersisa.
Kami bertanya-tanya, apakah ini karena riba?
Jadi kami mulai mencari-cari cara bagaimana kami bisa keluar dari itu semua. Pilihan yang kami punya ada beberapa, mengalihkan pembayaran ke lembaga non riba, pinjam uang untuk melunasi lalu menjual mobilnya dengan cash, over kredit, atau mengembalikan mobilnya kepada leasing.
Entahlah. Saat kami memutuskan untuk fix mau cari cara keluar dari riba, tiba-tiba saja mobil ada yang sewa bulanan. Kami jadi tidak punya kendaraam untuk keluar selain motor. Padahal, dulu yang saya pikirkan kalau tidak ada mobil nanti bawa Maryam keluar gimana? Ternyata Allah kasih gambaran melalui mobil yang disewa. Gini nih Ndah kalau gak punya mobil. Masih tetep aman dan nyaman kan?
Kita masih bisa juga pakai mobil kemana mana dengan sewa mobil atau pinjam mobil orang tua dan adik.
Lalu apa yg jadi berat?
Godaan nih! Semoga Allah memberikan petunjuk untuk langkah apa yang harus kami ambil selanjutnya.