Kebiasaan lama. Dulu pas SMA dan kuliah, kalau tiba masa ujian dan merasa sulit menghadapi proses belajarnya, atau misalnya ketika ada masalah dengan teman, atau masalah dengan keluarga, bisa langsung stres sendiri. Sibuk menyendiri, mikirin banyak hal, sibuk nyalahin diri sendiri, tapi minim mikirin solusi. Hanya berkutat pada pusaran masalah. Akhirnya yg ada pelarian. Kadang lari beneran keliling kampus, kadang main keluar bareng temen sampai malam, kadang juga nangis di kamar mandi. Itu sisi buruk introvert pada diri saya. Salah satunya disebabkan oleh belum tuntasnya saya dengan diri sendiri, inner child.

Padahal ada Allah lho. Dulu juga mikirin siapa yg bisa diajak bicara hati ke hati. Siapa yg bisa dipercaya. Padahal ada Allah..

Allah Maha Pengasih, Maha Mendengar, juga Maha Memudahkan. Minta saja sama Allah, Allah malu jika ada hambaNya yang menengadahkan tangan lalu berdoa padaNya tapi tidak dikabulkan. Allah Maha Pemalu.

Kalau dulu udh sadar akan hal ini pastinya lebih tenang dan nggak kebawa sampai sekarang krn proses healing itu lama banget.

Alhamdulillah sekarang rasanya mulai berubah. Walau masih banyak kekurangan tapi minimal tau, kalau saya sedang berjalan maju. Semoga tidak stay atau malah mundur.

Kalau sekarang apa sih yg dipikirin?

Banyak. Nanti Maryam makan apa. Kalau nggak mau makan gimana. Menu makanan apa aja yg bisa dimasak untuk Maryam. Kalau BB nya turun gimana. Kalau giginya lama sembuhnya gimana. Berbagai pikiran lain. Dan berbagai penyesalan yg menghantuin. Bener bener menghantui lho. Nggak bisa lupa pas Maryam mau jatuh, selalu muncul. Kalau udh gitu cuma bisa istighfar sambil merem. Ternyata memaafkan diri sendiri juga susah.

Kenapa dulu nggak belajar psikologi ya 🤔

Well, solusinya apa? Bicara lagi sama Allah. Minta lagi, minta terus.

[Keluarga Multimedia] Day 2: App Quran Digital

Aplikasi yg juga termasuk penenang jiwa, Quran digital. Obat gundah gulana, merasa down, merasa butuh sandaran, maka bicaralah dengan Allah melalui Quran. Aplikasi ini memudahkan saya membaca Quran di manapun.

Kelebihan lainnya, aplikasi ini juga bisa mengunduh recital quran dari beberapa Qari’.

[Keluarga Multimedia] Day 1: App Dzikir Pagi dan Petang

Salah satu aplikasi penenang jiwa, yang memudahkan kita untuk berdzikir pagi dan petang.

Sesuai gambar, isinya lengkap. Nggak cuma dzikir pagi dan petang aja, juga ada doa-doa lengkap, haji dan umrah, dan lain-lain.

Yang tadinya merasa dzikir pagi dan petang itu susaaah banget sekarang alhamdulillah dimudahkan Allah, diringankan lisannya untuk berdzikir. Semoga istiqomah.

[Kontemplasi] Keguguran

Beberapa waktu lalu saya mengalami keguguran di kehamilan yg kedua, tepatnya di usia kehamilan 3 bulan.

Rasanya sedih banget. Karena memang saya dan suami sudah masuk program anak kedua dan alhamdulillah hamil lagi kemarin.

Tapi qadarulloh, ketika 11 minggu, ada flek. Dan besoknya dedek janin yg kita tunggu keluar 😥

Kalau ingat itu lagi masih terasa sedihnya, apalagi pas lihat bentuk rupa dedek janin yg sudah ada mata, tangan, dan kakinya. Hancur rasanya..

Tidak ada yg pernah mau kehilangan anaknya, walaupun ia masih belum sempurna bentuknya.

Tapi semua harus berlalu.

Sekarang tinggal diambil hikmah dan pelajarannya.

Beberapa waktu belakangan ini saya lagi suka lihat youtube channel Gen Halilintar. Sebenernya dulu kurang menarik rasanya, tapi tetiba saya penasaran pada gaya parenting orang tua gen halilintar.

Di suatu video, ketika Abinya ulang tahun, anak-anak mereka membuat video kesan terhadap Abinya. Semua menyatakan bahwa “mereka ingin seperti Abi (dan Ummi).”

Lalu di video lain, saat Umminya kena musibah, Abinya dengan sabar dan tenang memberi nasihat untuk Umminya dan anak-anaknya.

Dan masih banyak lagi contoh-contohnya.

Lalu saya berpikir, kami masih jauh dari “baik” sebagai orangtua. Peran kami sebagai istri dan suami masih belum bisa dilakukan dengan maksimal. Ilmu kami masih jauh dari cukup. Dan amal kami masih sangat kurang.

Mungkinkah Allah mengambil kembali anak kami karena kami belum siap? Belum mampu di mata Allah?

😥

Semoga Allah mengampuni kami..