Kebiasaan lama. Dulu pas SMA dan kuliah, kalau tiba masa ujian dan merasa sulit menghadapi proses belajarnya, atau misalnya ketika ada masalah dengan teman, atau masalah dengan keluarga, bisa langsung stres sendiri. Sibuk menyendiri, mikirin banyak hal, sibuk nyalahin diri sendiri, tapi minim mikirin solusi. Hanya berkutat pada pusaran masalah. Akhirnya yg ada pelarian. Kadang lari beneran keliling kampus, kadang main keluar bareng temen sampai malam, kadang juga nangis di kamar mandi. Itu sisi buruk introvert pada diri saya. Salah satunya disebabkan oleh belum tuntasnya saya dengan diri sendiri, inner child.

Padahal ada Allah lho. Dulu juga mikirin siapa yg bisa diajak bicara hati ke hati. Siapa yg bisa dipercaya. Padahal ada Allah..

Allah Maha Pengasih, Maha Mendengar, juga Maha Memudahkan. Minta saja sama Allah, Allah malu jika ada hambaNya yang menengadahkan tangan lalu berdoa padaNya tapi tidak dikabulkan. Allah Maha Pemalu.

Kalau dulu udh sadar akan hal ini pastinya lebih tenang dan nggak kebawa sampai sekarang krn proses healing itu lama banget.

Alhamdulillah sekarang rasanya mulai berubah. Walau masih banyak kekurangan tapi minimal tau, kalau saya sedang berjalan maju. Semoga tidak stay atau malah mundur.

Kalau sekarang apa sih yg dipikirin?

Banyak. Nanti Maryam makan apa. Kalau nggak mau makan gimana. Menu makanan apa aja yg bisa dimasak untuk Maryam. Kalau BB nya turun gimana. Kalau giginya lama sembuhnya gimana. Berbagai pikiran lain. Dan berbagai penyesalan yg menghantuin. Bener bener menghantui lho. Nggak bisa lupa pas Maryam mau jatuh, selalu muncul. Kalau udh gitu cuma bisa istighfar sambil merem. Ternyata memaafkan diri sendiri juga susah.

Kenapa dulu nggak belajar psikologi ya 🤔

Well, solusinya apa? Bicara lagi sama Allah. Minta lagi, minta terus.

[Keluarga Multimedia] Day 2: App Quran Digital

Aplikasi yg juga termasuk penenang jiwa, Quran digital. Obat gundah gulana, merasa down, merasa butuh sandaran, maka bicaralah dengan Allah melalui Quran. Aplikasi ini memudahkan saya membaca Quran di manapun.

Kelebihan lainnya, aplikasi ini juga bisa mengunduh recital quran dari beberapa Qari’.

[Keluarga Multimedia] Day 1: App Dzikir Pagi dan Petang

Salah satu aplikasi penenang jiwa, yang memudahkan kita untuk berdzikir pagi dan petang.

Sesuai gambar, isinya lengkap. Nggak cuma dzikir pagi dan petang aja, juga ada doa-doa lengkap, haji dan umrah, dan lain-lain.

Yang tadinya merasa dzikir pagi dan petang itu susaaah banget sekarang alhamdulillah dimudahkan Allah, diringankan lisannya untuk berdzikir. Semoga istiqomah.

[Kontemplasi] Keguguran

Beberapa waktu lalu saya mengalami keguguran di kehamilan yg kedua, tepatnya di usia kehamilan 3 bulan.

Rasanya sedih banget. Karena memang saya dan suami sudah masuk program anak kedua dan alhamdulillah hamil lagi kemarin.

Tapi qadarulloh, ketika 11 minggu, ada flek. Dan besoknya dedek janin yg kita tunggu keluar 😥

Kalau ingat itu lagi masih terasa sedihnya, apalagi pas lihat bentuk rupa dedek janin yg sudah ada mata, tangan, dan kakinya. Hancur rasanya..

Tidak ada yg pernah mau kehilangan anaknya, walaupun ia masih belum sempurna bentuknya.

Tapi semua harus berlalu.

Sekarang tinggal diambil hikmah dan pelajarannya.

Beberapa waktu belakangan ini saya lagi suka lihat youtube channel Gen Halilintar. Sebenernya dulu kurang menarik rasanya, tapi tetiba saya penasaran pada gaya parenting orang tua gen halilintar.

Di suatu video, ketika Abinya ulang tahun, anak-anak mereka membuat video kesan terhadap Abinya. Semua menyatakan bahwa “mereka ingin seperti Abi (dan Ummi).”

Lalu di video lain, saat Umminya kena musibah, Abinya dengan sabar dan tenang memberi nasihat untuk Umminya dan anak-anaknya.

Dan masih banyak lagi contoh-contohnya.

Lalu saya berpikir, kami masih jauh dari “baik” sebagai orangtua. Peran kami sebagai istri dan suami masih belum bisa dilakukan dengan maksimal. Ilmu kami masih jauh dari cukup. Dan amal kami masih sangat kurang.

Mungkinkah Allah mengambil kembali anak kami karena kami belum siap? Belum mampu di mata Allah?

😥

Semoga Allah mengampuni kami..

[RESUME dan REVIEW Tantangan 11] Day 10: Ancaman Pornografi terhadap Reproduksi Sehat

Bunda-bunda, di suatu sore, ketika kakak pulang dari sekolah dasar, dia berlari ke arah kita, dengan keringat yg mulai bermunculan dan suara yg terengah engah, kakak lalu bertanya

Bun, Oral seks itu apa sih???

Bunda, jika kita ada di situasi itu, kira-kira apa yg akan Bunda lakukan dan katakan???

Mungkin kita kaget ya bunda, bagaimana ia tahu hal itu? Dari mana?

Namun, ketika anak bertanya hal itu, jangan introgasi sambil marah ya bun.

Karena bisa jadi, ketika kita menunjukkan ekspresi tak suka, anak mungkin akan takut bertanya lagi dan akhirnya ia akan mencari2 jawaban sendiri..

Mencari jawaban sendiri ini lah yg sangat dikhawatirkan.

Karena sebaiknya, pembicaraan tentang seks, orangtualah yg seharusnya menjelaskan.

Mengapa mengkhawatirkan?? Karena kita takut anak kita terjerumus pada konten2 pornografi..

Lalu, sebenarnya apa sih Pornografi?? Mengapa ia begitu ditakuti??
Elly Risman memiliki istilah sendiri terhadap pornografi, yakni “Narkolema” alias Narkoba lewat mata. Betul Bunda, layaknya Narkoba, Pornografi bersifat candu. Jika sudah candu konten porno, yang pertama diserang adalah otak, otak akan selalu merasa tidak puas sehingga akhirnya ia akan menyuruh si korban mencari konten-konten pornografi yang jauh lebih vulgar.

Berikut hasil survey yang mengejutkan:

Bunda, darimana sajakah anak-anak terpapar pornografi???

Televisi
HP
VCD (ketika kita jalan2 di tempat perbelanjaan, pasti kita pernah melihat penjual vcd film2 bajakan kan? Pernahkan bunda melihat cover film yg gambarnya sosis kartun yg terlihat lucu?? Dia disimpan di rak film anak2, padahal taukah bunda isi film itu ttg apa?? Yes, film yg jauuuuuh dr kartun2 lucu untuk anak)
Obrolan dengan teman
Dll
(boleh ditambahkan)

Tanggapan bunda Titik:

komik
buku (kadang buku pelajaran)
kedua ortu (ini cerita dr anak2 siswa)

Berikut infografis hubungan pornografi dengan reproduksi sehat:

assalamualaikum bunda2.. jadi apa bahaya pornografi terhadap reproduksi sehat? seperti yang dijelaskan pada slide sebelumnya di atas, bahwa dalam agama, reproduksi yang sehat hanyalah ada di dalam ikatan pernikahan yang sah. Nah, bagaimana pronografi dapat mengancam hal ini?

Bunda.. kira-kira apa ya dampaknya bila pornografi semakin marak? Ternyata, menurut seorang psikolog Amerika Victor Cline, terjadinya kecanduan pornografi berkaitan erat dengan kasus kejahatan seksual dan perilaku seks bebas.

Bagaimana bisa begitu ya..?
Ternyata ini disebabkan, seorang pecandu tingkat tinggi pornografi, akan cenderung berusaha meniru apa yang dilihatnya. Sungguh miris ya bun… Tahap kecanduan pornografi secara lebih jelas dapat disimak pada slide berikut:

Secara umum, pornografi sangatlah berbahaya, baik pada kita orang dewasa, maupun pada anak. Bahayanya mulai dari menimbulkan kecanduan, penurunan daya konsentrasi, bayang-bayang yang sulit hilang, kerusakan pada LIMA bagian otak (bahkan lebih parah dari narkoba yang merusak 3 bagian *saja*), menumpulkan rangsangan seksual, dan lainnya.. Bahayanya selengkapnya dapat disimak pada slide berikut.

Tanggapan Anisa:

Kayak kasus pedophile kayaknya ya mba?? tersangka pedophile kebanyakan sebelumnya adalah korban dari pedophile.

Ya betul mbak, karena dorongan yang muncul dari menonton porno itulah banyak muncul kasus kejahatan seksual, salah satunya kasus kekerasan seksual kepada anak. mungkin karena anak lebih rentan ya, seperti yang pernah dibahas di hari ketujuh (kelompok mba Citra).

Di dalam otak manusia, terdapat satu bagian yang sangat penting yang disebut pre-frontal cortex (PFC). Menurut peneliti otak, PFC ini *hanya ada pada otak manusia*, sehingga ini yang membedakannya dengan binatang.

Apa fungsi PFC ini?
PFC ibarat pemimpin bagi otak. PFC merupakan pusat pertimbangan dan pengambilan keputusan. PFC jugalah yang membentuk kepribadian dan perilaku social.
PFC bertanggung jawab dalam hal: berkonsentrasi, memahami benar/salah, mengendalikan diri, menunda kepuasan, berpikir kritis, dan merencanakan masa depan.

PFC ini sayangnya rentan sekali mengalami kerusakan, baik kerusakan fisik melalui benturan, kerusakan melalui zat-zat narkotika (NAPZA), dan juga melalui pornografi.

Pornografi merusak otak dengan membuat PFC kebanjiran senyawa dopamine, sehingga ia tidak aktif. Bila PFC sering tidak aktif lama kelamaan ia akan menyusut dan rusak.

Pada anak, paparan pornografi lebih berbahaya dan lebih merusak… apakah bunda tahu mengapa demikian?

Ini karena, pada anak, PFC nya belum tumbuh sempurna. Pada orang dewasa yang telah sempurna saja pornografi bisa berbahaya, apalagi pada anak yang PFC nya masih belum tumbuh sempurna…..

Diantara dampak lain kerusakan PFC yaitu:
hilangnya konsentrasi, hilangnya kemampuan menimbang benar salah, penurunan kemampuan mengambil keputusan, serta dapat membuat pernikahan dianggap tidak penting. Inilah yang mengancam reproduksi sehat.

Lalu bagaimana kita dapat membentengi anak dari bahaya pornografi?

Jadi bagaimana caranya agar terhindar dari pornografi??

Jalin komunikasi yg hangat dg anak, diskusi, perbanyak kegiatan positif….

Dan lebih lengkapnya bisa dilihat di slide ini:

Terus bagaimana dong kalau ternyata anak sudah terpapar pornografi??

Marah?
Kesal?
Menyalahkan diri sendiri karena merasa menjadi orang tua yg belum berhasil??

Atau bagaimana ya??
Yuk kita lihat di slide berikut ini:

[REVIEW Tantangan 11] Day 9

Beberapa tanggapan dan pertanyaan yang masuk setelah pemaparan materi.

1. Dita

Aku masih agak heran sih kenapa anak laki mesti main mobilan dan anak cw mesti main boneka. Kenapa lego ada semacam batas lego batman buat cowo, lego princess buat cw. They’re part of our lives kan y? Mungkin ngga sih mba membangun perbedaan gender dari perbedaan mainan yang diberikan d rumah.

Anak saya perempuan main mobilan sih, dan dia suka tayo kan. Tapi ya main boneka juga. Main mah ga dibatasi, cuma penasaran aja kenapa seolah ada batasan itu padahal buat mainan doang. Apa ada masalah ke depannya kalo anak mainnya ga sesuai stereotype umum?

Jawaban:

Perbedaan gender lebih baik tdk dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Mengapa menjadi ini mainan cowok, itu mainan cewek?
Karena terkadang masyarakat kita yg mengarahkan permainan2 tsb. Apa kta jg termasuk? 😁

Padahal, saat anak laki2pun main boneka, seperti action figure. Main masak2pun tak mengapa, siapa tahu mereka menjadi next master cheff?

Tanggapan Dita:

Menarik banget ini bahasannya, kalau tentang gender sendiri mba, sebenernya cara2 di slide atas seperti mendongeng, role play itu, kita menanamkan konsep seperti apa mba? Sama stigma yang bagaimana?

Aku masih agak bingung pas anak aku nanya : ma, emang perempuan itu masak y ? Laki-lali nyangkul? (Kebetulan liat papanya beberes taman dan saya bikinin cemilan). Saya sih jawabnya ga selalu seperti itu, kebetulan aja mama lg masak papa nyangkul. Papa pernah masak juga kan? Itu termasuk ke konsep gender ngga mb?

Hapunten panjang😅

Jawaban:

Kalau contohnya dr ortu, bisa ditekankan pd pembagian peran. Bahwa Mama Papa pd dasarnya bs melakukan itu semua, hanya sebagai keluarga kita saling bekerja sama.

Bahwa memasak tidak mutlak pekerjaan perempuan pun dgn pekerjaan yg lain.

Intinya kita jangan terjebak pd pekerjaan ini milik si A, pekerjaan ini milik si B.

Tapi lebih menggali potensi yg dimiliki tiap2 individu agar berperan maksimal dlm masyarakat sesuai fitrahnya.

[RESUME Tantangan 11] Day 9: Mengenalkan Gender Pada Anak Usia Dini

Ya tema kami malam ini adalah mengenalkan gender pada anak di usia dini

Kalau mendengar kata gender,, tentu kita gak asing lagi ya bund?

Menurut bunda disini seberapa penting sih kita sebagai orang tua harus mengenalkan gender pada anak usia dini?

Seperti yg sudah dibuka oleh mba Zakiyah tadi, bahwa seringkali potensi anak hanya dilihat dari segi akademik atau fisiknya semata. Padahal dr segi gendernya pun tidak kalah penting.
Sebelum menjawab kenapa gender itu penting?
Mari kita baca perlahan definisi gender terlebih dahulu.

Ini adalah definisi gender dr beberapa ahli. Dpt diambil kesimpulan bahwa gender itu tidak sama dengan sex (jenis kelamin) dimana masyarakat kita masih sering menganggap sama.
Sex lebih kepada perbedaan secara fisik antara wanita dan pria yg sifatnya menetap dr Tuhan.
Sementara gender lebih kepada peran dan fungsi antara perempuan dan laki-laki yang terbentuk di dalam masyarakat secara sosial atau budaya. Artinya tidak bersifat mutlak atau fleksibel.

Sebagai contoh, adakah teman2 disini yg berasal dr Minang?
Batak?
Jawa?
Papua?

Atau menetap di luar negeri?

Siapa yang “diserahi” tanggung jawab/berpengaruh besar untuk mengambil keputusan dalam keluarga?

Tmn2 di kelompok 1 bbrp waktu kemarin sudah membahas ttg apa itu fitrah seksualitas.
Adakah yg masih ingaaaat???

(semoga ga ada yg jawab “Apa hak anda bertanya?”🙈🙈🙈)

Berbicara fitrah seksualitas artinya berbicara ttg gender juga. Manusia memahami apa, mengapa dan bagaimana perannya dalam masyarakat sekaligus sebagai individu yang telah diciptakan oleh Tuhan dengan segala potensinya.

Apa Manfaat Mengenalkan Konsep Gender kepada Anak Sejak Dini?
Bisa dibaca di slide ini manfaat2nya yang ternyata pentiiiiing bgt u/masa depan anak.

Salah satunya yg saya highlight, stabiloin, ditebelin adalah “Anak terhindar dari kekerasan seksual”.

Saat anak dikenalkan pd konsep gender, biasanya ia akan mengenali bagian tubuhnya. Perbedaan antara laki2 dan perempuan. Disini para ortu bisa memberitahu bahwa ia wajib melindungi bagian tubuhnya yang perlu dilindungi.

Lalu, bagaimana caranya?
Bisa dengan berbagai macam dan cara yg mudah seperti bermain peran, membaca buku sampai pd toilet training.

Namun bagi kami yg terpenting adalah pemahaman orang tua atas gender secara baik dan penuh, agar tidak ada stigma dll.

[REVIEW Tantangan 11] Day 8

Mbk2 semua..

Apa yg ada di benak seorang ank remaja ya, jika smpe frustasi ??

Kjdian ini menimpa seorang ank SMP di Bojong Gede yg memutuskan utk gantung diri krena frustasi masalah hidup..

#maaf ya temanya agk melenceng
#tpi menarik utk dikaji scra cermat.
#ada apa dengan masa pubertas??

Jawaban:

Menurut pemikiran saya mba kejadian ini mungkin dikarenakan kurangnya perhatian orang tuanya terhadap si anak, komunikasi yg kurang sehingga anak menanggung sendiri apa yg dialaminya tanpa bisa mengungkapkan kepada orang lain terutama orang tua akhirnya dia depresi dan memilih jalan yg tidak seharusnya 🙈.

Betul mbk Karlina, sepertinya di prolog sebelum nya Banyak remaja sekarang yg balighnya lebih dulu dibandingkan aqilnya, sehingga byk terjadi kasus penyimpangan,narkoba, depresi dll.

Kegagalan itu tampak terlihat pada keluarga-keluarga di sekitar kita, di mana anak-anak lebih cepat mencapai masa balighnya, namun masa aqilnya terlambat jauh.

Kasus-kasus pembunuhan, pemerkosaan dan narkoba yang dilakukan oleh anak-anak terjadi lantaran masa baligh jauh lebih cepat dialami anak dari masa aqilnya.
Dalam Islam, masa aqil dan baligh harus hadir bersamaan pada anak-anak.

Berikut ini penggalan penjelasan dari ust. Harry ::
Jadia 11 sampai 14, adalah fase latih pd tahap pre aqil baligh akhir menuju aqil baligh. Dari pengalaman, anak2 di usia 11 ke atas yg belum kenal Allah (contohnya malas Sholat) dan belum kenal diri (tak tahu bakat) maka akan lebih berat dan panjang recovery nya.

Begitupula dengan fitrah belajar, bhw anak2 yang belum terbiasa berfikir kritis, logis, bernalar pd usia di atas 10 tahun akan cenderung susah dirubah. Karenanya anak2 yg hanya belajar ketika disuruh, belajar ketika ada ujian, belajar hanya memenuhi tugas dll adalah pertanda fitrah belajarnya telah meredup.

Recovery nya juga lebih berat. Tentu mengenal Allah, mengenal diri (bakat), mengembangkan kemampuan berfikir kritis dll adalah perjalanan seumur hidup (journey), namun setidaknya usia 10 fondasinya selesai, dan tepat ketika aqilbalig (usia 14/15 tahun) fondasi ini telah berbentuk bangunan layak huni, layak memikul beban syariah, siap dikembangkan lebih lanjut dalam karya2 dan peran2 peradaban

Jadi ayah bunda, memperbanyak wawasan pd usia 0-10, dgn membaca/mengenal diri,

membaca/mengenal Tuhan, membaca alam/masyarakat sebaiknya sdh dipenuhi, krn pd usia 11-14 anak2 akan fokus pd tadribat lanjutan menuju kedewasaan atau aqil baligh, dimana kewajiban syariah akan setara dgn kedua orangtuanya.

Wawasan dan gagasan berubah menjadi pendalaman potensi dan aksi.

2. Karlina

Mbk..
Gmn cara mengidentifikasi ank2 yg blm matang usia akil-balighny?

Jawaban:

Klo menurut saya seh mba cara mengindentifikasinya dari melihat perilakux, pemikirannya yg belum matang dan masih kekanak2an bisa me.jadi salah satu ciri anak yg belum matang aqil balighnya.

Tanggapan Karlina:

Jngnkn msa pubertas ya mbk..
Trkdang jg bnyk ortu yg kekanak2an.

Kurikulum Pendidikan Generasi AqilBaligh

Berikut adalah prinsip dan asumsi asumsi untuk mendidik generasi AqilBaligh yang menjadi landasan penyusunan Kurikulum Pendidikan generasi AqilBaligh, menurut ustadz Adriano Rusfi .

Pendidikan AqilBaligh ini mulai intensif ketika anak berusia 10-12 tahun sampai usia 15-19 tahun, namun perlahan merawat fitrah ketika usia dini. Umumnya kita menggegas ketika usia dini sehingga banyak fitrah yang rusak, lalu sibuk memperbaikinya ketika menjelang aqilbaligh.

Prinsip Pendidikan Generasi AqilBaligh

1. Anak adalah manusia aqil-baligh dan mukallaf.

Anak berhak mengambil keputusan sendiri atas dirinya
Anak bertanggung jawab atas perilaku sadar dan bebasnya
Anak berhak memiliki ruang pribadi (privacy)
Anak telah terkena hukum-hukum sosial dan syariah

2.Allah telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna, mulia, dan berdaya

Anak harus diberikan kepercayaan untuk mengatasi masalahnya sendiri
Anak harus dipercaya sebagai makhluk yang bermoral dan mencintai kebenaran
Anak harus dipercaya sebagai makhluk yang memiliki kelengkapan dasar yang memadai dalam menjalani kehidupan

3.Allah telah menjadikan kehidupan ini sempurna dan mudah, dan tak akan membebani hambaNya kecuali sesuai dengan kadar kesanggupannya

Harus diyakini bahwa tak ada aspek kehidupan yang terlampau sulit untuk dijalani oleh Anak
Harus diyakini bahwa tak ada tantangan, tekanan, dan cobaan hidup yang terlampau berat untuk diatasi Anak.
Harus diyakini bahwa kehidupan itu sendiri telah menyediakan fasilitas yang cukup untuk menjalaninya.

4.Kesuksesan di dunia merupakan salah satu indikator kesuksesan di akhirat

Anak harus dirangsang untuk membangun ambisi kehidupan yang maksimal dan realistis, di genggaman tangan, bukan di dalam hati
Anak harus memiliki perencanaan hidup yang matang sesuai dengan bakat dan kapasitasnya
Anak harus memiliki kinerja yang optimal sesuai standard kuantitas, kualitas dan waktu.

5. Allah itu hidup, berdiri, dan mengurusi makhlukNya

Harus diyakini bahwa Allah tetap terlibat dalam memberikan pertolongan kepada manusia, khususnya Anak, dalam memikul beban kehidupan.
Harus diyakini bahwa Allah telah memberikan bekal khusus kepada hamba-hambaNya dalam menghadapi tantangan-tantangan kehidupan yang khas, sesuai dengan ruang dan waktu yang dihadapi

6.Kehidupan adalah guru yang terbaik

Anak harus diberikan kesempatan seluas mungkin untuk menjalani dan belajar dari kehidupan.
Anak perlu dilibatkan secara optimal dalam permasalahan-permasalahan kehidupan di lingkungannya.
Perlu disediakan sebuah model kehidupan yang realistis sebagai wahana pelatihan dan pembelajaran hidup nyata bagi Anak.

7. Allah telah menjadikan kehidupan ini sebagai ladang, permainan, dan cobaan

Anak harus dikembangkan untuk menjadi manusia yang aktif dan produktif
Anak harus diberikan kesempatan untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang menggembirakan.
Anak harus diberikan kesempatan untuk menerima dan menjalani permasalahan dan cobaan hidup secara alami

8. Keterlibatan dalam realita kehidupan di dunia dengan segala konsekwensinya merupakan prasyarat keimanan dan surga

Anak harus diberikan kesempatan untuk mengalami dan merasakan hukum-hukum kehidupan secara wajar.
Anak harus dihadapkan pada realita kehidupan yang terjadi pada ruang dan waktu kehidupannya.
Anak harus diberikan kesempatan untuk menerima ujian-ujian kehidupan, baik material, maupun mental

Untuk menjalani Prinsip Prinsip di atas maka berikut adalah beberapa aktifitas yang dapat dimasukkan ke dalam program pendidikan generasi AqilBaligh.

Dalam pembinaan Pemuda di Masjid, maka peran komunitas harus terlibat secara penuh termasuk para orangtua Jama’ah Masjid.

1. Mencari nafkah

Ingatkan jauh-jauh hari : saat baligh, kamu harus menghidupi diri sendiri
Sekali lagi : belajar tega
Jangan penuhi 100 % permintaan
Berbisnis mulai dari rumah
Sharing pekerjaan pada anak
Mulai dari mencari uang jajan

2. Latihan berorganisasi

Berorganisasi adalah berkehidupan
Organisasi : manajemen, kerjasama, kepemimpinan, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dsb.
Mulai dari mengorganisir rumah
Menjadi EO acara keluarga
OMIS : Organisasi Murid Intra Sekolah

3. Pendidikan yang berani dan tega

Jaman memang sudah berubah, namun berubah lebih keras
Di luar sana makin tak aman, namun anak jangan disembunyikan
Mewariskan jalan sukses, bukan hasil sukses
Hadirkan si Raja Tega

4. Membangun Tanggungjawab

Anak tak selemah yang dibayangkan
Consequential learning
Tangan mencencang – bahu memikul
“Membalas” perlakuan
Merasakan (sebagian) akibat dari perbuatan
Berikan kebebasan
Serahkan amanah dan tanggungjawab

5. Memecahkan masalah

Anak bukan makhluk bodoh
Jangan sembunyikan masalah
Saling berbagi masalah
Menekan percepatan baligh
Bawa masalah kehidupan ke rumah
Rajinlah berdiskusi
Ajarkan problem solving.

[RESUME Tantangan 11] Day 8: Peran Orangtua dalam Mendidik dan Menanamkan Fitrah Seksualitas Pada Anak di Usia Pre Aqil Baligh

Seperti yg sudah dipaparkan oleh MB Rizki tadi, anak2 kita sebagian besar mengalami kesenjangan Aqil baligh
Dimana proses baligh tidak berjalan beriringan dengan aqilnya, sehingga menimbulkan banyak penyimpangan dikalangan remaja milenial ini.

Dewasa ini, kita saksikan adanya kesenjangan antara kematangan akil dan hadirnya tanda baligh.
Umumnya baligh terjadi di usia 12-14 tahun, tetapi aqil baru dicapai di usia 22-24 tahun.

Tanda-tanda anak sudah mendapatkan Aqil Baligh:

Rasulullah SAW telah memulai pendidikan generasi aqil baligh ini tentu pada dirinya sendiri lewat bimbingan Allah SWT. Usia 9 tahun, Rasulullah SAW telah magang berdagang ke Syams bersama pamannya. Lalu kemudian Rasulullah SAW mempraktekannya kepada sahabat-sahabat muda (sahabat yg masih anak ketika Rasulullah SAW sudah menjelang senja).

Oleh karena itu kita perlu menyiapkan putra putri kita menuju proses Aqil balighnya agar selaras dan tidak terjadi kesenjangan.☺

Peran orang tua sangat penting dalam menumbuhkan fitrah seksualitas pada anak di usia pre aqil baligh ini dan juga komunikasi yang antara orang tua dan anak memiliki peran yg sangat penting.

Sekedar tambahan di usia anak pre aqil baligh ini sudah ada perubahan hormonal di dalam dirinya sehingga muncullah tanda2 yg disebut pubertas..dari segi fisik sudah mulai matang tetapi secara mental masih belum dewasa.

Diijelaskan dalam hadits dari sahabat Ibnu Umar –semoga Allah Ta’ala meridhoinya-, ia berkata:
“Adalah Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam- membuat gambar persegi empat, lalu menggambar garis panjang di tengah persegi empat tadi dan keluar melewati batas persegi itu. Kemudian beliau juga membuat garis-garis kecil di dalam persegi tadi, di sampingnya: (persegi yang digambar Nabi).

Dan beliau bersabda : “Ini adalah manusia, dan (persegi empat) ini adalah ajal yang mengelilinginya, dan garis (panjang) yang keluar ini, adalah cita-citanya. Dan garis-garis kecil ini adalah penghalang-penghalangnya. Jika tidak (terjebak) dengan (garis) yang ini, maka kena (garis) yang ini. Jika tidak kena (garis) yang itu, maka kena (garis) yang setelahnya. Jika tidak mengenai semua (penghalang) tadi, maka dia pasti tertimpa masa tua renta.”(HR. Bukhari)

Anak akan melewati berbagai ujian kehidupan, baik ujian berupa nikmat, musibah dan perintah syariat. Orang tua yang membantu menyiapkan anak untuk memiliki kemampuan menghadapi dunianya.